Kamis, 14 April 2016

Biografi Valentino Rossi

Valentino Rossi pembalap kelahiran Urbino, Italia 16 Februari 1979 adalah seorang pembalap di arena balap grandprix motor dunia setelah era Michael Doohan dengan titel juara dunia di empat kelas berbeda yang diraihnya selama tujuh tahun berkarir. Putra dari mantan pembalap GP 250cc Graziano Rossi dan Stefania Palma ini telah mempunyai banyak rekor dan prestasi yang melampaui para seniornya. Total pembalap eksentrik ini membukukan 7 gelar juara dunia : sekali di kelas 125cc, sekali di kelas 250cc, lima kali di kelas puncak, 500cc, dan Moto GP.


Dalam karirnya sepanjang GP Rossi selalu memakai nomor 46, ia memakai nomor itu setelah menonton aksi seorang pembalap wildcard Jepang bernomor 46 di TV yang membuatnya terkesan. Apalagi nomor itu juga dipakai oleh Graziano Rossi, ayahnya, ketika memenangi lomba pertama dengan Morbidelli tahun 1979. Saat ini ia tetap memakai nomor 46 kebanggaanya itu dan tidak mengikuti juara dunia-juara dunia sebelumnya yang memilih berganti nomor 1 setelah mendapatkan titel juara dunia.

Saat pertama bergabung di Gp 500cc bersama tim eks Doohan yang dikepalai oleh seorang mekanik handal Australia bernama Jerremy Burgess, suasana paddock sangat terpengaruh perangai Doohan yang temperamental. Semua mekanik dan staff tim tampak serius dan cenderung penuh tekanan. Suasana ini membuat Rossi bertekad untuk merayakan besar-besaran ketika menang. Sejak saat itulah, pesta kemenangan menjadi ciri khasnya. Tak hanya bersama teman, juga ribuan pendukungnya yang memadati sirkuit. Ia juga melakukan Aksi “wheelie” dan “burnout” jika memperoleh kemenangan dan kerap memberikan “kneepad” atau topi kepada fansnya dengan melemparnya saat berada di podium.

Dalam karir balapnya, Rossi selalu berganti julukan dan melakukan hal-hal yang menarik perhatian serta menghibur. Ia beralasan bahwa semua itu dilakukannya dengan niat bersenang-senang dan melakukan sesuatu yang lucu. “Rossifumi”, julukan Rossi yang diberikan oleh temannya saat Rossi membalap di kelas 125cc. Julukan ini tercipta karena Rossi kagum dengan pembalap Jepang yang khas dengan rambut panjangnya, Norick Abe. Tahun 2004, Rossi dan Abe sama-sama membela Yamaha. Rossi berada di tim Gauloises Fortuna Yamaha Team sedangkan Abe di Fortuna Gauloises Tech 3 Yamaha Team.

“Valentinik”, julukan ini berasal dari tokoh kartun “Daffy Duck” yang menjadi “superhero” di Italia bernama Paperinik. Julukan ini dipakainya pada saat membalap di kelas 250cc. Julukan lainnya adalah “The Doctor” setelah ia naik di kelas 500cc pada musim 2000. Pada akhir musim 2003 menjelang musim 2004, Valentino Rossi membuat keputusan untuk hijrah dari tim pabrikan Honda, Repsol Honda HRC. Ia memilih bergabung bersama tim Yamaha yang terakhir meraih juara dunia pada tahun 1992 melalui pembalap Wayne Rainey. Rossi tidak pindah ke tim Yamaha sendirian, ia juga membawa Jerremy Burgess, kepala mekaniknya yang dahulu juga menangani Doohan dan Criville. Mereka melakukan serangkaian tes membenahi teknologi motor Yamaha YZR M1 milik Rossi agar mampu menandingi motor terkuat di Moto GP saat itu, RC211V milik Honda.

Mengenai kepindahannya, banyak yang tak mengira dan pesimis bahwa Rossi akan mampu mempertahankan gelar juaranya. Tapi ia mementahkan semua pandangan pesimis tersebut. Bahkan pada seri pertama musim 2004 di GP Welkom, Afrika Selatan, ia mengalahkan Max Biaggi yang mengendari motor Honda, meskipun dengan perlawanan yang sangat ketat dengan mengendarai motor yamaha yang terakhir berada di podium tahun 1992. Pada tahun 2004 dan 2005 Rossi mejadi juara dunia bersama Yamaha dan menjadi pembalap Yamaha pertama yang
paling banyak menjadi juara dalam satu musim (9 kali juara pada musim 2005).
BIODATA

Nama : Valentino Rossi

Lahir : Urbino, 16 Februari 1979

Kebangsaan : Italia

Tinggi/Berat : 180cm/69kg

Karir :

1. Go-kart pertama (1985)

2. Debut balap karting 60cc (1989)

3. Juara kejuaraan karting regional 60cc, sembilan kali menang (1990)

4. Peringkat 5 di Kejuaraan Junior go-kart Italia (1991)

5. Juara Italian Minibike Endurance (1992)

6. Peringkat 12 Italian 125cc Sport Production championship dengan motor Cagiva (1993)

7. Juara Italian 125cc Sport Production dengan motor Cagiva (1994)

8. Juara nasional Italia 125cc, peringkat 3 125cc Kejuaraan Eropa, peringkat 11 di Kejuaraan, Spanish

9. Open 125cc semuanya dengan motor Aprilia (1995)

10. Debut kejuaraan dunia di GP Malaysia 125cc menggunakan Aprilia tim Scuderia AGV (1996) kejuaraan dengan 321 poin, 11 Kemenangan di Malaysia, Spanyol, Italia, Perancis, Belanda, Imola,
Jerman, Brazil, Inggris, Catalunya, dan Indonesia (1997)

11. Juara dunia 125cc termuda ke-2 mengendarai Aprilia di tim Nastro Azzuro Team, Posisi pertama di

Pindah kelas ke 250cc mengendarai Aprilia tim Nastro Azzuro, Posisi kedua di kejuaraan dengan 201 poin, 5 kemenangan di Belanda, Imola, Catalunya, Australia, dan Argentina (1998)

12. Menjadi juara dunia 250cc termuda dengan mengendarai Aprilia untuk tim Aprilia Grand Prix Racing,
Posisi pertama di kejuaraan dengan 309 poin, 9 kemenangan di Spanyol, Italia, Catalunya, Inggris, Jerman, Ceko, Australia, Afrika Selatan, dan Brazil (1999)

13. Naik kelas lagi ke 500cc mengendarai Honda untuk tim Nastro Azzuro Team, Posisi kedua di kejuaraan dengan 209 poin, 2 kali menang di Inggris dan Brazil (2000)

14. Merebut gelar juara dunia 500cc dengan mengendarai Honda untuk tim Nastro Azzuro Team, Posisi pertama di kejuaraan dengan 325 poin, 11 kemenangan di Jepang, Afrika Selatan, Spanyol, Catalunya, Inggris, Ceko, Putugal, Pasifik, Australia, Malaysia, dan Brazil (2001)

15. Memenangi Moto GP World Championship yang direvisi dengan mengendarai Honda RC211V untuk tim Repsol Honda Team, Posisi pertama di kejuaraan dengan 355 poin, koleksi 11 kemenangan di Jepang, Spanyol, Perancis, Catalunya, Italia, Belanda, Inggris, Jerman, Portugal, Brazil, dan Australia (2002)

16. Memenangi gelar juaranya yang kedua di Moto GP World Championship bersama Repsol Honda Team, Posisi pertama di kejuaraan dengan 357 poin, koleksi 9 kemenangan di Jepang, Spanyol, Italia, Ceko, Portugal, Rio, Malaysia, Australia, dan Valencia (2003)

17. Pindah ke Gauloises Fortuna Yamaha mengendarai YZR-M1 dan kembali memenangi Moto GP World Championship, Posisi pertama di kejuaraan dengan 304 poin, 9 kemenangan di Afrika Selatan, Italia, Catalunya, Belanda, Inggris, Portugal, Malaysia, Australia, dan Valencia (2004)

18. Memenangi gelar juara dunia yang kedua untuk Gauloises Fortuna Yamaha Team, Posisi pertama di kejuaraan hingga di Malaysia dengan 281 poin, 9 kemenangan di Spanyol, Cina, Perancis, Italia, Catalunya, Belanda, Inggris, Jerman, dan Ceko (2005)

Penghargaan :

1. Gelar Juara Dunia 125cc (1997)

2. Gelar Juara Dunia 250cc (1999)

3. Gelar Juara Dunia 500cc (2001)

4. Gelar Juara Dunia Moto GP (2002)

5. Gelar Juara Dunia Moto GP (2003)

6. Gelar Juara Dunia Moto GP (2004)

7. Gelar Juara Dunia Moto GP (2005)
Valentino Rossi pembalap kelahiran Urbino, Italia 16 Februari 1979 adalah seorang pembalap di arena balap grandprix motor dunia setelah era Michael Doohan dengan titel juara dunia di empat kelas berbeda yang diraihnya selama tujuh tahun berkarir. Putra dari mantan pembalap GP 250cc Graziano Rossi dan Stefania Palma ini telah mempunyai banyak rekor dan prestasi yang melampaui para seniornya. Total pembalap eksentrik ini membukukan 7 gelar juara dunia : sekali di kelas 125cc, sekali di kelas 250cc, lima kali di kelas puncak, 500cc, dan Moto GP.


Dalam karirnya sepanjang GP Rossi selalu memakai nomor 46, ia memakai nomor itu setelah menonton aksi seorang pembalap wildcard Jepang bernomor 46 di TV yang membuatnya terkesan. Apalagi nomor itu juga dipakai oleh Graziano Rossi, ayahnya, ketika memenangi lomba pertama dengan Morbidelli tahun 1979. Saat ini ia tetap memakai nomor 46 kebanggaanya itu dan tidak mengikuti juara dunia-juara dunia sebelumnya yang memilih berganti nomor 1 setelah mendapatkan titel juara dunia.

Saat pertama bergabung di Gp 500cc bersama tim eks Doohan yang dikepalai oleh seorang mekanik handal Australia bernama Jerremy Burgess, suasana paddock sangat terpengaruh perangai Doohan yang temperamental. Semua mekanik dan staff tim tampak serius dan cenderung penuh tekanan. Suasana ini membuat Rossi bertekad untuk merayakan besar-besaran ketika menang. Sejak saat itulah, pesta kemenangan menjadi ciri khasnya. Tak hanya bersama teman, juga ribuan pendukungnya yang memadati sirkuit. Ia juga melakukan Aksi “wheelie” dan “burnout” jika memperoleh kemenangan dan kerap memberikan “kneepad” atau topi kepada fansnya dengan melemparnya saat berada di podium.

Dalam karir balapnya, Rossi selalu berganti julukan dan melakukan hal-hal yang menarik perhatian serta menghibur. Ia beralasan bahwa semua itu dilakukannya dengan niat bersenang-senang dan melakukan sesuatu yang lucu. “Rossifumi”, julukan Rossi yang diberikan oleh temannya saat Rossi membalap di kelas 125cc. Julukan ini tercipta karena Rossi kagum dengan pembalap Jepang yang khas dengan rambut panjangnya, Norick Abe. Tahun 2004, Rossi dan Abe sama-sama membela Yamaha. Rossi berada di tim Gauloises Fortuna Yamaha Team sedangkan Abe di Fortuna Gauloises Tech 3 Yamaha Team.

“Valentinik”, julukan ini berasal dari tokoh kartun “Daffy Duck” yang menjadi “superhero” di Italia bernama Paperinik. Julukan ini dipakainya pada saat membalap di kelas 250cc. Julukan lainnya adalah “The Doctor” setelah ia naik di kelas 500cc pada musim 2000. Pada akhir musim 2003 menjelang musim 2004, Valentino Rossi membuat keputusan untuk hijrah dari tim pabrikan Honda, Repsol Honda HRC. Ia memilih bergabung bersama tim Yamaha yang terakhir meraih juara dunia pada tahun 1992 melalui pembalap Wayne Rainey. Rossi tidak pindah ke tim Yamaha sendirian, ia juga membawa Jerremy Burgess, kepala mekaniknya yang dahulu juga menangani Doohan dan Criville. Mereka melakukan serangkaian tes membenahi teknologi motor Yamaha YZR M1 milik Rossi agar mampu menandingi motor terkuat di Moto GP saat itu, RC211V milik Honda.

Mengenai kepindahannya, banyak yang tak mengira dan pesimis bahwa Rossi akan mampu mempertahankan gelar juaranya. Tapi ia mementahkan semua pandangan pesimis tersebut. Bahkan pada seri pertama musim 2004 di GP Welkom, Afrika Selatan, ia mengalahkan Max Biaggi yang mengendari motor Honda, meskipun dengan perlawanan yang sangat ketat dengan mengendarai motor yamaha yang terakhir berada di podium tahun 1992. Pada tahun 2004 dan 2005 Rossi mejadi juara dunia bersama Yamaha dan menjadi pembalap Yamaha pertama yang
paling banyak menjadi juara dalam satu musim (9 kali juara pada musim 2005).
BIODATA

Nama : Valentino Rossi

Lahir : Urbino, 16 Februari 1979

Kebangsaan : Italia

Tinggi/Berat : 180cm/69kg

Karir :

1. Go-kart pertama (1985)

2. Debut balap karting 60cc (1989)

3. Juara kejuaraan karting regional 60cc, sembilan kali menang (1990)

4. Peringkat 5 di Kejuaraan Junior go-kart Italia (1991)

5. Juara Italian Minibike Endurance (1992)

6. Peringkat 12 Italian 125cc Sport Production championship dengan motor Cagiva (1993)

7. Juara Italian 125cc Sport Production dengan motor Cagiva (1994)

8. Juara nasional Italia 125cc, peringkat 3 125cc Kejuaraan Eropa, peringkat 11 di Kejuaraan, Spanish

9. Open 125cc semuanya dengan motor Aprilia (1995)

10. Debut kejuaraan dunia di GP Malaysia 125cc menggunakan Aprilia tim Scuderia AGV (1996) kejuaraan dengan 321 poin, 11 Kemenangan di Malaysia, Spanyol, Italia, Perancis, Belanda, Imola,
Jerman, Brazil, Inggris, Catalunya, dan Indonesia (1997)

11. Juara dunia 125cc termuda ke-2 mengendarai Aprilia di tim Nastro Azzuro Team, Posisi pertama di

Pindah kelas ke 250cc mengendarai Aprilia tim Nastro Azzuro, Posisi kedua di kejuaraan dengan 201 poin, 5 kemenangan di Belanda, Imola, Catalunya, Australia, dan Argentina (1998)

12. Menjadi juara dunia 250cc termuda dengan mengendarai Aprilia untuk tim Aprilia Grand Prix Racing,
Posisi pertama di kejuaraan dengan 309 poin, 9 kemenangan di Spanyol, Italia, Catalunya, Inggris, Jerman, Ceko, Australia, Afrika Selatan, dan Brazil (1999)

13. Naik kelas lagi ke 500cc mengendarai Honda untuk tim Nastro Azzuro Team, Posisi kedua di kejuaraan dengan 209 poin, 2 kali menang di Inggris dan Brazil (2000)

14. Merebut gelar juara dunia 500cc dengan mengendarai Honda untuk tim Nastro Azzuro Team, Posisi pertama di kejuaraan dengan 325 poin, 11 kemenangan di Jepang, Afrika Selatan, Spanyol, Catalunya, Inggris, Ceko, Putugal, Pasifik, Australia, Malaysia, dan Brazil (2001)

15. Memenangi Moto GP World Championship yang direvisi dengan mengendarai Honda RC211V untuk tim Repsol Honda Team, Posisi pertama di kejuaraan dengan 355 poin, koleksi 11 kemenangan di Jepang, Spanyol, Perancis, Catalunya, Italia, Belanda, Inggris, Jerman, Portugal, Brazil, dan Australia (2002)

16. Memenangi gelar juaranya yang kedua di Moto GP World Championship bersama Repsol Honda Team, Posisi pertama di kejuaraan dengan 357 poin, koleksi 9 kemenangan di Jepang, Spanyol, Italia, Ceko, Portugal, Rio, Malaysia, Australia, dan Valencia (2003)

17. Pindah ke Gauloises Fortuna Yamaha mengendarai YZR-M1 dan kembali memenangi Moto GP World Championship, Posisi pertama di kejuaraan dengan 304 poin, 9 kemenangan di Afrika Selatan, Italia, Catalunya, Belanda, Inggris, Portugal, Malaysia, Australia, dan Valencia (2004)

18. Memenangi gelar juara dunia yang kedua untuk Gauloises Fortuna Yamaha Team, Posisi pertama di kejuaraan hingga di Malaysia dengan 281 poin, 9 kemenangan di Spanyol, Cina, Perancis, Italia, Catalunya, Belanda, Inggris, Jerman, dan Ceko (2005)

Penghargaan :

1. Gelar Juara Dunia 125cc (1997)

2. Gelar Juara Dunia 250cc (1999)

3. Gelar Juara Dunia 500cc (2001)

4. Gelar Juara Dunia Moto GP (2002)

5. Gelar Juara Dunia Moto GP (2003)

6. Gelar Juara Dunia Moto GP (2004)

7. Gelar Juara Dunia Moto GP (2005)

STRUKTUR INTERVIEW

Hello, kali ini saya akan membagi informasi mengenai SRUKTUR INTERVIEW


STRUKTUR INTERVIEW
            Prinsip-prinsip dan teknik interview terdiri dari 3 bagian utama, yaitu :
A.     The Opening
Menit-menit awal dalam pembukaan wawancara adalah saat kritikal. Kata-kata ataupun gestures yang ditampilkan akan mempengaruhi bagaimana lawan bicara akan mempersepsi ataupun mempengaruhinya dalam memberikan respon lanjutan. Dalam pembukaan, nada suara sangat menentukan, apakah formal-informal, optimis-pesimis, serius-santai, santai-tegang, dan sebagainya.
Opening yang tidak tepat akan berakibat pada suasana yang defensif dengan respon yang seadanya, tidak alami dan kurang akurat. Apabila tidak merasa nyaman dengan interaksi pada saat opening, interviewee bisa saja kemudian menolak untuk melanjutkan wawancara. 
Fungsi utama opening adalah untuk memotivasi baik interviewee maupun interviewer untuk dapat berkomunikasi secara terbuka, bebas, dan memberikan repon yang akurat. Opening yang baik akan terjadi dalam bentuk dialog dan bukan monolog, atau hanya satu pihak saja yang bicara.
Dalam opening terdapat beberapa proses, yaitu :
1.      Membangun Rapport
Rapport merupakan membangun situasi yang nyaman dan kondusif dalam hubungan antara interviewer dan interviewee sehingga terjalin rasa percaya dan itikad baik untuk terlibat dalam proses interviewee yang dijalani. Misalnya dengan mengobrol topik ringan tentang daerah asal atau alamat rumah, dll. Non verbal gesture juga penting dalam opening, seperti eye contact, jabat tangan, dll.

2.      Orientasi Pada Pihak Lain
Bagian ini pada umumnya menjadi hal kedua setelah terjalin rapport, yaitu dengan menjelaskan tujuan dilakukannya wawancara, bagaimana informasi yang disampaikan akan digunakan, apa manfaatnya, dll. 
Dalam opening, proses antara rapport dan orientasi biasanya akan berjalan saling terkait. Pada akhir opening, kita akan menyadari sejumlah persamaan antara interviewer dan interviewee dan berhati-hatilah untuk hal tersebut. Opening yang tidak adekuat atau kurang tepat akan menciptakan masalah yang mengganggu selama proses wawancara berlangsung. 



Selain itu, berikut adalah beberapa teknik dalam melakukan opening :
Ø  State the purpose : Buatlah pernyataan tentang tujuan dilakukannya wawancara.
Ø  Summarize problem : Teknik ini berguna manakala interviewee tidak menyadari masalah yang akan dibahas dalam wawancara. Intervewer dapat menyampaikan inti masalah yang akan dibahas.
Ø  Explain How A Problem was Discovered : Melalui teknik ini menjelaskan bagaimana suatu masalah bisa dideteksi dan siapa yang menemukan masalah tersebut. Jujur dalam menyampaikan sumber informasi yang didapat tanpa menyebabkan interviewee merasa dalam kondisi terancam.
Ø  Offer an Incentive or reward : tawarkan insentif atau reward.
Ø  Request for Advice or Assistance : tawarkan bantuan. Pastikan bantuan yang ditawarkan cukup jelas dan merupakan hal yang dibutuhkan.
Ø  Refer to Known Position of The Interviewee : Teknik ini mengidentifikasikan posisi interviewee dalam kaitannya dengan isu atau masalah yang akan dibahas.
Ø  Refer to The Person Who Sent You To The Interviewee : Referal atau rujukan atau orang yang merekomendasi adalah hal yang baik untuk dapat di share dalam opening sehingga interviewee merasa yakin.
Ø  Refer To Your Organization : kadangkala kita harus merefer diri kita dengan organisasi yang menjadi afiliasi untuk menumbuhkan rasa percaya pada interviewee.
Ø  Request A Specific Amount of Time : MIntalah waktu khusus untuk melakukan wawancara.
Komunikasi non-verbal dalam interview :
·         Ketuk pintu sebelum masuk ruangan.
·         Perhatikan penampilan. .
·         Berpakaian dan berpenampilan yang rapi sesuai dengan tujuan wawancara.
·         Berjabat tangan dengan firm / yakin tetapi tidak terlalu kuat.
·         Perhatikan respon non verbal yang ditampilkan lawan bicara.
Contoh opening dalam interview :
Iter: Assalammualaikum wr.wb. Perkenalkan nama saya Zelin Heris, saya mahasiswi psikologi semester 4 universitas Bina Darma. Apakah benar ini dengan saudari Ana, fakultas hukum semester 2 universitas Sriwijaya ?
Itee: Iya benar
Iter: Sebelumnya saya ingin mengucapkan terima kasih kepada saudari Ana karena telah menyempatkan diri untuk membantu saya dalam menyelesaikan tugas Psikodiagnostik III: wawancara. Dan untuk mempermudahkan saya dalam membuat laporan, apakah boleh percakapan ini kita rekam ?
Itee: Iya boleh, silahkan.

B.     The Body
Dalam melakukan interview, panduan atau guideline sangatlah penting. Untuk melakukan wawancara yang lebih panjang, siapkan catatan untuk mencatat hal-hal penting sepanjang wawancara. 
1.      Interview Guide (Panduan Wawancara)
Dalam wawancara yang lebih formal, persiapkan segala hal terkait interview, termasuk jadwal dan juga panduan. Interview guide atau panduan wawancara disusun secara terstruktur berdasarkan topik, mulai dari hal umum hingga ke hal yang khusus.
Panduan wawancara disusun secara terstruktur berdasarkan topik. Panduan ini akan membantu interviewer dalam menggali informasi. Panduan wawancara berisi list topik dan tidak selalu dalam bentuk pertanyaan. Panduan ini juga akan membantu interviewer sehingga tidak lupa terhadap hal-hal yang ingin digali. 
Interiew guide berupa outline sehingga penting untuk menyusun dari topik yang paling umum ke topik yang khusus. 

2.      Interview schedule (Jadwal Wawancara)
Dalam menyusun interview guide, interviewer dapat menyusun mengikuti 4 schedule berikut :
a.      A non Schedule Interview
Tidak ada pertanyaan yang dipersiapkan secara khusus melainkan hanya dalam bentuk list topik. Tipe ini akan baik digunakan untuk wawancara yang melibatkan informasi yang luas, interviewee dan level informasi yang diberikan berbeda, interviewee sangat sulit memberikan respon ataupun kurang mengingat informasi yang dibutuhkan ataupun waktu persiapan yang singkat. 
Pada schedule interview ini, interviewer memiliki kebebasan dalam melakukan probing, serta menyesuaikan pertanyaan dengan situasi yang terjadi. Namun, pada Schedule interview ini membutuhkan kemampuan interview yang baik dan juga sulit diadaptasi antara interviewer satu dan lainnya. Interviewer juga akan sulit untuk mengontrol batasan waktu. Selain itu, berhati-hati terhadap interviewer bias, dimana interviewee menampilkan respon dengan cara dimana menurutnya interviewer menginginkan respon tersebut daripada respon yang sebenarnya. 

b.      A moderately Scheduled Interview
Pada jenis ini memuat seluruh pertanyaan utama dengan probing yang mungkin dilakukan dari setiap pertanyaan. Seperti halnya pada non scheduled interview, pada scheduled ini memungkinkan untuk dilakukan probing dan diadaptasi untuk interviewee lainnya. Selain itu, panduan yang masih cukup terstruktur sehingga memungkinkan dilakukan replikasi. Model ini biasanya banyak digunakan pada interview jurnalis, medis, rekrutmen, pengacara, kepolisian, dan asuransi. 

c.       A highly scheduled Interview
Dalam interview guide memuat seluruh pertanyaan dalam bentuk kalimat tanya yang lengkap dan detail. Lebih mudah untuk digunakan oleh lebih banyak interviewer karena sudah sangat terperinci, dan membutuhkan waktu yang lebih singkat dalam mengadministrasikannya. Tidak memungkinkan untuk adaptasi dan fleksibiilitas. Probing yang akan dilakukan juga haruslah terencana. 

d.      A highly scheduled Standardized Interview
Seluruh pertanyaan dan pilihan jawaban telah ditentukan dalam interview guide untuk seluruh interviewer. Responden tidak memiliki kesempatan untk menjelaskan, ataupun menguraikan jawabannya. 

e.       Combine of Schedules
Mengkombinasikan berbagai interview schedule yang ada. 

Contoh guideline dalam interview :
ü  Program yang dipilih (Jurusan, Major program, dan Fakultas)
ü  Universitas di Indonesia (Iklim kampus, Pola mengajar, Jadwal semester, Mahasiswa)
ü  Persyaratan (Bahasa, Latar belakang akademisi, Beban belajar)
ü  Biaya (Biaya transportasi, Biaya SKS)



C.     The Closing
Memiliki 3 fungsi utama, yaitu :
1.      Merupakan sinyal pengakhiran wawancara namun bukan untuk mengakhiri hubungan / relasi yang telah terjalin.
2.      Dapat berfungsi untuk mengekspresikan dukungan ataupun apresiasi serta membawa hubungan interviewer – interviewee menjadi bentuk hubungan pertemanan lainnya.
3.      Untuk menyimpulkan atas informasi apa saja yang telah didapat atau topik apa saja yang telah dibahas.
Contoh closing dalam interview :
Iter: Baiklah, semua pertanyaan sudah saya ajukan kepada saudari. Informasi yang saudari berikan sangat berharga. Terima kasih atas bantuannya
Itee: Iya, sama-sama
Iter: Assalammualaikum.wr.wb
Itee: Waalaikumsalam wr.wb

Semoga ini dapat bermanfaat bagi kita semua, terima kasih
Assalammualaikum